PEMANFAATAN AMPAS TAHU

 METODOLOGI PEMANFAATAN AMPAS TAHU

3.1  Metode Penelitian
A.  Pengertian
Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan oleh penulis dalam mencari, mengolah, dan menyimpulkan data-data yang diambil melalui berbagai sumber. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode literature.
B. Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode literature dengan mengambil dan mengumpulkan berbagai informasi dan data yang berasal dari berbagai sumber-sumber yang ada.

3.2  Metode Penulisan
1.  Studi literature dan mempelajari data-data
Penulisan karya tulis ini dilakukan dengan menelusuri pustaka dari literature-literature yang berhubungan dengan penulisan ini yakni berupa literature primer (jurnal) dan sumber-sumber lain yang berhubungan dengan penulisan ini.
Data-data yang diperoleh merupakan data sekunder dan tersier yang selanjutnya dianalisis sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pendukung penulisan. Setelah literature dan data terkumpul dilakukan penyusunan rencana penulisan bersama dengan pembimbing. Setelah memperoleh kesepakatan mengenai rumusan rencana penulisan, kumpulan pustaka dikelompokkan sesuai dengan kepeluannya. Literature-literature tersebut dicantumkan di dalam daftar pustaka.
2.  Mengumpulkan data-data yang aktual dan relevan
Penulisan karya ilmiah ini ditulis berdasarkan data-data yang aktual dan sesuai dengan kenyataan yang ada. Data-data yang diperoleh merupakan data sekunder dan tersier yang selanjutnya dianalisis sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pendukung penulisan.

3.3  Metode Analisa Data
  1. Metode Deskriptif (mengumpulkan dan menyusun data, kemudian dianalisa)
  2. Metode Deduktif (pengambilan kesimpulan dari hal yang bersifat umum ke hal-hal yang bersifat khusus)

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Data Hasil Penelitian

4.1.1. Data Hasil Percobaan
Dalam penelitian ini, penulis melakukan tiga kali pembuatan bahan tabur martabak manis dari ampas tahu dengan perbandingan bahan dan cara pengolahan yang berbeda. Dari hasil pembuatan tiga produk bahan tabur ampas tahu tersebut, diperoleh hasil sebagai berikut:
Produk 1
• Ampas tahu
• Gula pasir
• Vanili
• Bubuk coklat 300 gr
10 menit Ampas tahu kering seperti sereal, tekstur kasar, warna coklat muda, harum, rasa enak.­­
Produk 2
• Ampas tahu
• Gula pasir
• Vanili
• Bubuk coklat
• Minyak goreng 300 gr
20 menit Ampas tahu agak basah, tekstur kasar, warna coklat tua, tidak harum, rasa kurang enak.
Produk 3
Ampas tahu
• Gula pasir
• Vanili
• Minyak goreng 300 gr
25 menit Ampas tahu kering, tekstur lembut, warna coklat tua, aroma harum, rasa enak, gurih.
4.1.2. Data Hasil Kuesioner
Berdasarkan hasil pembuatan bahan tabur martabak manis dari ampas tahu di atas, selanjutnya penulis mengedarkan kuesioner kepada responden di wilayah Kabupaten Slawi  yang mencakup semua lapisan masyarakat untuk menguji cita rasa bahan tabur martabak manis dari ampas tahu tersebut. Dari hasil kuesioner, diperoleh hasil bahwa ketiga produk martabak manis ampas tahu memiliki rasa yang enak, rekapitulasi jumlah peminat masing-masing produk sebagai berikut:
1. Produk 1 : 7 35%
2. Produk 2 : 4 20%
3. Produk 3 : 9 45%
Jumlah    : 20 100%
4.1.3. Data Hasil Uji Laboratorium
Hasil kuesioner menunjukkan bahwa bahan tabur produk 3 paling diminati oleh responden. Untuk mengetahui kandungan gizi pada ampas tahu yang telah diolah menjadi bahan tabur martabak manis tersebut hilang atau tidak, penulis melakukan uji kandungan makanan terhadap produk 3. Adapun hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:
`           4.1.3.1 Hasil Uji Kandungan Bahan Tabur Ampas Tahu
  • Biuret Berubah warna dari putih kekuningan menjadi biru
  • Perubahan warna dari coklat(mengandung protein) menjadi biru (mengandung protein)
    Benedict Berubah warna dari putih kekuningan menjadi orange
  • Perubahan warna dari coklat (mengandung glukosa) menjadi orange (mengandung glukosa)
    Lugol Tidak mengalami perubahan Tidak Mengandung Amilum.
Dari pengujian gizi diatas, dapat disimpulkan bahwa tidak ada perubahan gizi dalam pengolahan ampas tahu menjadi bahan tabor martabak manis.

4.1.4. Data Perbandingan Nilai Ekonomis Bahan Tabur Martabak Manis
Untuk mengetahui perbandingan nilai ekonomis antara bahan tabur martabak manis dari olahan ampas tahu dengan bahan tabur martabak manis lain, penulis memaparkan tentang perbandingan biaya produksi antara martabak manis ampas tahu dan martabak manis bahan tabur coklat, kacang dan keju yaitu:
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan


Nama Barang

Harga Produksi (/porsi)

Harga Jual (/porsi)

Laba (/porsi)

Martabak bahan tabur martabak manis dari olahan ampas tahu



8800



10000



1200

martabak manis bahan tabur coklat, kacang dan keju



5485



10000



4515


Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
  1. Ampas tahu dapat dimanfaatkan sebagai bahan tabor martabak manis yang memiliki cita rasa lezat dan bernilai ekonomis tinggi.
  2. Ampas tahu dapat diolah menjadi bahan tabor martabak manis dengan cara menghilangkan kandungan air ampas tahu, mengukus kemudian menyangrai dengan menambah gulapasir, vanili, dan coklat bubuk agar didapatkan hasil olahan yang menarik dan memiliki nilai rasa yang lebih enak .
  3. Kandungan gizi pada ampas tahu sebelum dan sesudah diolah menjadi bahan tabor adalah sama, sehingga dapat dipastikan bahwa bahan tabor martabak manis mengandung zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh.
  4. Biaya produksi martabak manis ampas tahu lebih kecil daripada biaya produksi martabak manis coklat, kacang, dan keju, dengan harga jual yang sama dapat diperoleh laba yang lebih besar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH AKHLAK KEPADA ALLAH

PERUBAHAN PEJUANG SYAFII EFENDI

-SYAFII EFENDI- Motivator termuda no. 1